Cinta Bukanlah Sesal





Nyolong kalimat Wild06 di kaskus. Kalimatnya simple sekali, tapi kena banged!

Ketika kita terluka karena kita mencintai seseorang, sedikit banyak pasti ada secuil sesal di hati. Entah itu berharap tak pernah bertemu dengan si dia, entah itu berharap waktu bisa kembali untuk mengulang dari awal, entah itu kesempatan kedua untuk menjadi orang yang lebih baik lage.


Dan gw lalu inget lage kata-kata mantan gw, ‘saat kau jatuh cinta, saat itu pula kau harus sudah siap terluka..’. Ya, saat kita jatuh dan mencinta, saat itu pula kita bisa merasa terluka. Merasa sakit hati. Merasa patah semangat. Merasa berada paling down. Frustasi. Kecewa. Dan berjuta perasaan tidak menyenangkan lainnya.


Tapi itu semua juga menandakan kalau kita tak pernah benar-benar siap untuk jatuh cinta. Kita tak pernah benar-benar dewasa menghadapi cinta. Dan keinginan untuk menghindari perasaan luka itu juga berarti kita adalah makhluk yang egois.

Memang, sangat manusiawi kalau mengaku kecewa atau sedih saat patah hati. Hati ini kan terbuat dari daging dan darah. Lalu, apakah harus berlarut-larut dalam kesedihan itu? Lalu, apakah itu semua harus merenggut kepercayaan kita bahwa di dunia ini masih ada yang namanya cinta? Lalu, apakah itu semua harus membuat kita enggan memulai suatu hubungan yang baru lagi?


Gw pribadi akan dengan yakin menjawab, TIDAK! Aku tidak akan jera, dan tak boleh jera. Mimpi harus diperjuangkan, ia tidak jatuh dan datang sendiri padamu. Ia akan menjelma nyata suatu saat nanti.

Mendadak, aku merasa jauh lebih baikan. Cinta tak melantunkan sesal, seperti judul novelnya Mira W. Dan aku tak menyesal telah bertemu dengan seorang dia, telah mengatakan aku menyayanginya, dan kemudian harus berpisah dengannya. So, buat si DIA, semoga kamu bahagia ya, karena aku tahu, kamu layak mendapatkannya.

0 komentar: