tak pernah ada



rindu ini, dia tak bertanggal dan tak bernama. Namun jejaknya terasa nyata, menghujami lembaran-lembaran penanggalan di dinding, hingga bolong. Dan aku hanya melihat hari telah begitu cepat berlalu... tanpa dirimu.

rindu ini, dia tak bermusabab, dan tak berpangkal. Hanya, terkadang ia berjenak di sudut kelam kepalaku, menghitungi debar jantungnya, setelah dengan belatinya ia mencuri hatiku, dan menjadikannya miliknya. Terkadang pula ia bergolak dengan begitu hebat, hingga engkau sebenarnya bisa melihatnya dengan jelas: sesuatu yang mereka sebut sebagai air mata...tapi di mana dirimu?

rindu ini.. Ah, dia hanya kesunyian yang merongrong rasa sepi yang sendiri. Aku lama tersesat di dalamnya, dan tak tahu bagaimana beranjak, sedang kau juga tak pernah ada....

0 komentar: