Pisau Untuk Hujan


Dan itu bukan sayap.

Bayangan yang berkilat di balik punggungnya itu bukan sayap. Meski putih. Meski berkelebat, dan terlihat siap mengepak.

Bukan pula sayap-sayap patah, seperti yang melindungi Selma dari tusukan derita karena cinta.


Benda itu adalah sebilah pisau. Tajam. Terasah. Dan terlihat baru.


Setiap hujan mendera, pisau itu siap terhunus.


Betapa inginnya ia menyilet hujan. Memotongnya menjadi apa aja. Lalu membuangnya. Menyingkirkannya.


Karena tak pernah ia ingin menyimpan apapun yang tak bisa ia miliki.


Tetapi hujan, turun terus. Menderas. Dan sekali lagi, hujan akan berlalu, meninggalkan dirinya. Menjejakkan basah yang berlumpur.


Noda.

Noktah.

Seperti kenangan tentang dirinya yang tak terhapus..



1 komentar:

yoan said...

kenapa ini si cewek ini (eh, cewek kan ya?)
humm.. kalo ceritanya sinetron, pilem, ato nopel sih, pastinya pacarnya dulu pernah meninggalkan jejak yang amat sangat menyakitkan. dia sempet hamil tapi trus terpaksa digugurin karna cowoknya gak mau tanggung jawab sementara keluarga si cewek nggak mau nerima cewek ini kalo dia hamil tanpa suami.
ya udah akhirnya digugurin di klinik gelap gitu. nggak bersih operasinya. si cewek malah jadi kena kanker rahim dan hidupnya sekarang cuma tinggal beberapa tahun lagi.
dia udah gak mikir mo idup, mo mati, bodo amat. apalagi cowoknya dulu itu ternyata e ternyata sekarang udah jadi menantunya pengusaha kaya raya dan hidup bahagia sama istrinya.


sett dah.. so sinetron... =))