Hujan Tak Berpelangi



Sekejap. Mengkilap.
Bagaimana bisa engkau mengkristalkan air mataku,
sedangkan hujan teramat rapi menyembunyikannya di bawah basah?

Kalap. Gagap. Berderap.
Bagaimana bisa aku lari mencampak rindu padamu semata,

sedangkan hujan teramat gencar memuntahkan kembali kenangan tentangmu?

maka ijinkan aku mendekapmu. sekali saja.
hingga langit kembali cerah dan kita kembali berpisah di bawah payung...

1 komentar:

asummerlullaby said...

Aih, sukaaa.. x)