rindu ini, serupa warna pekat malam yang menggantung di langit.
Tak tergenggam, tak teraba, tak tertuju.
Tak bertepi, tak berima, tak berkesudahan.
Sedang kata-kata kehilangan perbendaharaan yang diartikan sebagai 'kita': kau dan aku. Sedang aku masih berlomba menatah satu-satu apa yang disebutnya sebagai setia, sebelum pagi menjelang dan menghentikan segala mimpi.
rindu itu, rinai hujan yang tak menemukan muaranya.
Dan dahaga bersisa jelaga, bertumpuk-tumpuk mengisi gelas-gelas kosong di pelataran rumah. Kureguk ia bersama harap dan do'a yang kulafal berkali-kali. Menjelma baris-baris anonim, sedang titik koma dan spasi entah berada di mana.
rinduitu,senduyangkucanduhinggabaranyahabisdansakaumenjadikansegalanyatakmasukakal,
sepertikalimatyangkehilanganspasi.
12 Detik Prasangka
5 years ago
0 komentar:
Post a Comment