beberapa

-satu-
"rindu, seperti halnya
bintang,
cuma bercahaya bila
jauh," katamu,
ketika memungut bintang laut
di tepi pantai.

-dua-
aku gambar bintang ini,
sebab aku ingin selalu
kembali,
pada senyummu
kala itu.

-tiga-
tiap ingat kamu,
aku merasa butuh
menambahkan lebih banyak spasi
untuk cinta
dan
rindu.

-empat-
kau datang lagi,
dari mendung di luar.
tirai jendela
memeluk kesepian
di dalam sini.

-lima-
semoga tak ada yang memudar,
dari bibirmu,
setiap kau teringat denganku,
kelak nanti.

semenjak

1.
Sampai ketemu, katamu.
Keabadian ternyata juga mengenal
almanak


2.
Setelah kau pergi,
aku seperti berkejaran
dengan hujan
yang memecah di trotoar jalan.


3.
Mengertilah,
puisiku adalah sunyi tentangmu,
yang mengambil segala nyanyi.


4.
Aku hanya daun,
atau barangkali hujan,
yang jatuh setiap kau memikirkanku.
Hanya kau
yang tahu.


5.
Bila kau tersesat,
ikuti saja sungai.
Kau pasti akan pulang, ke laut di dadaku.


6.
Aku ingin menjadi puisi.
Pinjamkan aku kupu-kupu,
untuk mencari kata dan tanda,
sebentar saja.


*selengkapmya baca di sini

sembilan dari puisi

-satu-
gelombang datang dan pergi,
kita adalah sepasang bibir,
yang saling membagi pasir.

-dua-
di antara kau,
dan hujan bulan Juni itu,
aku seperti puisi yang tak selesai..

-tiga-
setiap terjaga,
aku bertanya-tanya seperti apakah
mimpi yang ada dirimu

-empat-
aku ingin terjun ke lembah di pelukanmu,
dan mempertemukan kedua kesedihan kita.

-lima-
aku bawa engkau,
mengelilingi kesepian.

-enam-
untuk segala kepedihan yang belum kita ketahui,
aku ingin memelukmu lebih lama.

-tujuh-
aku menyusun kembali kenangan tentangmu,
dari semua bahagia yang pernah kukenal.

-delapan-
bulan beranjak pergi,
malam di matamu,
menangis diam-diam.

-sembilan-
padang ilalang di musim panas:
angin membisikkan namamu.