semenjak

1.
Sampai ketemu, katamu.
Keabadian ternyata juga mengenal
almanak


2.
Setelah kau pergi,
aku seperti berkejaran
dengan hujan
yang memecah di trotoar jalan.


3.
Mengertilah,
puisiku adalah sunyi tentangmu,
yang mengambil segala nyanyi.


4.
Aku hanya daun,
atau barangkali hujan,
yang jatuh setiap kau memikirkanku.
Hanya kau
yang tahu.


5.
Bila kau tersesat,
ikuti saja sungai.
Kau pasti akan pulang, ke laut di dadaku.


6.
Aku ingin menjadi puisi.
Pinjamkan aku kupu-kupu,
untuk mencari kata dan tanda,
sebentar saja.


*selengkapmya baca di sini

2 komentar:

Lilya said...

sesuatu tentang @semenjak ? ;)

Esdoubleu said...

semacam alter-ego. :)