Belajar

Ya, aku belajar
bahwa jatuh tak lebih buruk daripada berdiri setegar karang
yang tak bergeming walau dihempas ombak
bahwa kesedihan tak lebih buruk daripada tawa ceria
------------------------------------------------------------------------------------------------
Kapan kita semua akan belajar? Belajar bahwa dualisme ada dengan saling melengkapi. Bahwa ketika kita jatuh, kita tidak akan pernah merasakan makna berdiri kokoh yang sebenarnya.
Bahwa hidup, dengan semua isinya yang sesungguhnya tidak menarik, belum bermakna apa-apa tanpa penderitaan dan segala macam problemanya. Coba bayangkan, kalau kita hidup tanpa ada kesulitan apa-apa. Monoton, bukan?
Justru semua permasalahan itu akan menempa diri kita. Membuat kita mampu berdiri kokoh dan memulai lagi diri kita dengan semangat yang baru. Membuat kita dewasa dan belajar..
Tapi..
Ada berapa banyak orang yang sesungguhnya tengah dan masih terus belajar?
Ketika menghadapi problema, apa yang terjadi? Mengapa yang didengungkan justru celaan dan kritik dan sejenisnya?
Adalah sifat alamiah ketika manusia mencari yang terbaik...
Aku mendengar pepatah itu suatu ketika. Dan sekarang aku hanya bisa tersenyum memaklumi. Tidak semuanya bisa seideal yang kukira. Seperti teori yang bermanfaat, tetapi menjadi tumpul ketika berhadapan dengan praktek nyata di lapangan.
Hanya dengan pengalaman kita bisa belajar. Bisa lebih memahami. Tetapi seringnya kita melupakan begitu saja semua kesulitan itu. Sudah berlalu ya sudah, jangan dipikirkan lagi.

Otak manusia sebenarnya hanya 100 bytes, dengan memori yang terbatas itu, tak mungkin kamu menghapal semua..demikian kata dosenku suatu ketika. Dan sekali lagi, aku hanya bisa tersenyum maklum dan memilih tenggelam dalam diamku. Toh, aku tak punya hak untuk mengomentari, karena yang terlihat oleh mataku tidak selalu merupakan kenyataannya.
Aku hanya pengamat, yang masih sedang belajar.....
------------------------------------------------------------------------------------------------
Maka temukan harmoni itu
lalu mainkanlah..
karena rasa sakit ketika jatuh
dan tetes air mata kesedihanmu
jauh lebih bermakna dari yang pernah kau kira..

0 komentar: