Aku terpaku. Terhenyak.
Dan memeluknya. Berusaha menyalurkan bara semangat padanya.
Berusaha membuatnya paham aksara yang tak terbahasakan.
Bahwa akan selalu ada diriku...
.
.
.
Saat itu juga, aku paham.
Di dalam dirinya,
tak pernah ada aku...
Kadang, kata-kata saja tak cukup.
Adalah sepasang sandal jepit yang tinggal sebelah, kumal, berdebu, dengan sedikit noda bekas lumpur di pinggirannya. Sedikit tidak waras, tetapi berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia baik-baik saja, sembari berharap suatu saat nanti, ia akan bertemu dengan sebelah sandal jepitnya yang hilang.
Copyright © 2007 - Hanya Inspirasi Sesaat.. - is proudly powered by Blogger
Smashing Magazine - Design Disease - Blog and Web
0 komentar:
Post a Comment